Next Post

Pakde Sukir Panen 500 Kilogram Buah Naga Setiap Tiga Hari, Raup Untung Rp100 Juta Sebulan

mediamerdeka.com/Minggu, 10 November 2024
Pakde Sukir, seorang petani asal Desa Harapan Baru, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau. (foto: ist/mediacenter riau)
Pakde Sukir, seorang petani asal Desa Harapan Baru, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau. (foto: ist/mediacenter riau)

PEKANBARU – Pakde Sukir, seorang petani asal Desa Harapan Baru, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, telah membuktikan bahwa kreativitas, ketangguhan, dan keberanian untuk berubah dapat menghasilkan kesuksesan luar biasa. 

Bermula dari jatuhnya harga buah sawit yang menyebabkan kerugian, Pakde Sukir memutuskan untuk mengganti kebun sawitnya dengan kebun buah naga. Keputusan berani ini ternyata membawa berkah besar.

“Berawal dari harga sawit yang anjlok, saya coba tanam buah naga. Alhamdulillah, usaha ini membawa hasil yang memuaskan. Mohon doa dan dukungan agar kebun naga ini bisa terus berkembang,” ujar Pakde Sukir dikutip Sabtu (9/11/2024).

Pakde Sukir patut diapresiasi, karena tidak banyak yang berani mengambil langkah inovatif dan nekat seperti dirinya. Dengan tekad yang kuat, ia mengubah kebun sawit yang tidak lagi menguntungkan menjadi hamparan kebun buah naga yang subur.

Filosofi Jawa yang ia pegang teguh, “Sopo Nandur Bakal Ngunduh” (siapa yang menanam akan memanen), kini membuahkan hasil yang melimpah.

Saat ini, Pakde Sukir memiliki sekitar seribu pohon buah naga yang telah mulai produktif. Setiap tiga hari sekali, ia bisa memanen hingga 500 kilogram buah naga.

Dalam sebulan, kebun ini menghasilkan sekitar 5.000 kilogram buah naga, yang jika dihitung dengan harga Rp20.000 per kilogram, menghasilkan pendapatan kotor sebesar Rp 100 juta setiap bulannya.

Namun, keberhasilan Pakde Sukir tidak datang begitu saja. Keberaniannya mengganti kebun sawit dengan tanaman buah naga bukan tanpa perhitungan.

Ia melakukan analisis mendalam sebelum mengambil langkah tersebut, sebuah contoh keberanian yang terukur dan bisa dicontoh oleh banyak orang yang ingin merubah nasib.

“Saya kerjakan ini bersama istri dan anak saya. Alhamdulillah, hasilnya seperti sekarang. Kami bersyukur atas anugerah Tuhan,” ungkap Pakde Sukir dengan rendah hati.

Bagi siapa saja yang tertarik untuk melihat langsung kebun buah naga ini, Pakde Sukir menyarankan untuk mengunjungi Kantor Desa Harapan Baru, di mana warga akan diarahkan menuju lokasi kebunnya yang terletak di tengah kebun sawit yang luas.  (PR)

Buka mata