Next Post

Polri Bangun Dapur Umum Bagi Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi

mediamerdeka.com/Minggu, 17 November 2024
Dapur lapangan dan kendaraan Mobile Water Treatment yang dibangun personel Polri di Desa Lewolaga, Kecamatan Titihena, Kabupaten Flores Timur (NTT). ANTARA/Gecio Viana/pri.
Dapur lapangan dan kendaraan Mobile Water Treatment yang dibangun personel Polri di Desa Lewolaga, Kecamatan Titihena, Kabupaten Flores Timur (NTT). ANTARA/Gecio Viana/pri.

FLORES TIMUR – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membangun dapur umum dan menambah kendaraan mobile water treatment guna membantu para pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Pada hari ini sudah tiba dapur lapangan dan mobile water treatment dari Brimob Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Polda Bali di Pos Lewolaga untuk membantu masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki,” kata Kapolres Flores Timur AKBP Nyoman Putra Sandita di Larantuka, Sabtu.

Ia menambahkan bantuan Polri untuk warga terdampak yakni dengan mengirimkan sebanyak empat kendaraan mobile water treatment dan empat dapur lapangan dari Polda NTT, Polda NTB, Polda Bali, Polda Jawa Timur dan Polda Jawa Tengah.

Mobile Water Treatment dan dapur lapangan dari Polda NTT ditempatkan di Pos 1 Konga dan peralatan yang sama akan ditempatkan di Posko Kobasoma dan Posko Lewolaga.

“Untuk Posko Kobasoma itu kami tempatkan dapur lapangan dan Mobile Water Treatment dari Polda Bali, selanjutnya di Lewolaga dari Brimob Polda NTB,” ujarnya.

Pihaknya juga mendapatkan sejumlah personel bantuan kendali operasi (BKO) Polda Jawa Timur dan Polda Jawa Tengah.

“Akan datang besok dan langsung kami posisikan di lapangan untuk membantu masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki,” katanya.

Melalui bantuan dapur lapangan dan Mobile Water Treatment, lanjut dia, diharapkan kebutuhan makanan jadi para pengungsi dapat terpenuhi serta mendapatkan pasokan air bersih dan air minum secara efisien.

“Sehingga nantinya dapur lapangan bisa membantu dapur yang sudah ada,” katanya.

Sebelumnya Polda NTT melalui Direktorat Samapta telah menyediakan satu unit mobil Watergen yang telah beroperasi sejak 9 November 2024 lalu guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi 1.700 pengungsi di dua pos pengungsian di Desa Lewolaga, Kecamatan Titihena.

Mobil Watergen, teknologi canggih yang mampu mengubah udara menjadi air minum melalui metode atmospheric water generation (AWG), Watergen memanfaatkan kelembaban udara untuk menghasilkan air minum.

“Kapasitas per hari bisa 3.500 liter dan hingga saat ini sudah lebih dari 20an ribu liter air bersih untuk warga,” kata Penanggung Jawab Mobil Watergen Brigpol Rainer Liberius Bria.

Ia menambahkan sejauh ini tidak ada kendala dalam pengoperasian alat tersebut untuk membantu masyarakat dalam pemenuhan air bersih.

“Masyarakat sangat antusias, semoga dapat membantu masyarakat ditengah bencana alam saat ini,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan data pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur terdapat sebanyak enam Pos Lapangan (Poslap) Pengungsian di daerah itu.

Hingga Jumat (15/11) pukul 20:00 Wita, tercatat sebanyak 1.825 orang pengungsi di Poslap Konga, 764 orang pengungsi di Poslap Bokang, 1.669 orang pengungsi di Poslap Lewolaga, 1.046 orang pengungsi di Puslap Eputobi, 690 orang pengungsi di Poslap Kobasoma dan 394 orang pengungsi di Poslap Ile Gerong. (Gecio Viana/Indra Gultom)

sumber: antara

Buka mata