Next Post

Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Tekankan Pentingnya Iman, Ilmu dan Karakter Anak Guna Membangun Generasi Emas

mediamerdeka.com/Rabu, 3 Juli 2024
(foto; diskominfo sumut)
(foto; diskominfo sumut)

DELISERDANG – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni menekankan pentingnya keseimbangan iman, ilmu dan karakter anak-anak. Hal ini disampaikan Fatoni dalam pembukaan Pesta Iman Anak dan Remaja (Piara) GBKP 2024 di Retreat Centre Taman Jubelium, Desa Suka Makmur, Deliserdang, Selasa (2/7/2024).

“Kegiatan-kegiatan seperti ini yang bisa meningkatkan iman, ilmu dan karakter anak, hal yang sangat dibutuhkan dalam membangun generasi emas, karena itu harus terus kita dukung,” kata Fatoni.

Menurutnya, anak-anak merupakan modal untuk membangun Indonesia yang lebih maju. Oleh karena itu, Fatoni berharap mereka terus belajar dan dibimbing guna mewujudkan generasi emas.

(foto: diskominfo sumut)

“Terus belajar, belajar agama, ilmu pengetahuan, kita bimbing mereka untuk memaksimalkan kecerdasan sosial, emosional dan spiritualnya, ini tugas kita bersama,” ucap Fatoni.

Kegiatan ‘Piara GBKP Tahun 2024’ ini menjadi lebih spesial dikarenakan dibuka langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga. Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan prasasti Gereja Ramah Anak di lingkungan GBPK.

Bintang Puspayoga menekankan, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan harta paling berharga sebuah negara. Langkah yang dilakukan GBKP menurutnya sangat tepat untuk mencetak generasi yang unggul.

“Yang paling berharga itu bukan tambang, bukan minyak bumi, tetapi SDM, anak-anak merupakan investasi yang besar, saya sangat apresiasi langkah yang diambil GBKP mengukuhkan Gereja Ramah Anak,” ujar Bintang Puspayoga.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Pj Bupati Deliserdang Wiriya Alrahman dan Deputi II Kantor Staff Presiden Abetnego Tarigan. Hadir juga Ketua Moderamen GBKP Pdt Krismas Imanta Barus, OPD terkait Pemprov Sumut dan tokoh-tokoh agama. (H15/RV) 

sumber: diskominfo sumut

 

Buka mata